KONEKSI Learning Visit: Kolaborasi SID, CSIRO, BRIN dan UNRAM Menghadirkan Inovasi Kesehatan Digital Berbasis Artificial Intelligence
- recruitment892
- 15 Agu
- 3 menit membaca

Kunjungan KONEKSI ke Summit Institute for Development (SID) telah berlangsung dengan sukses pada 7–8 Agustus 2025. KONEKSI Learning Visit ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang proyek penelitian SID, yakni “Expanding agenda of digitizing integrated digital primary healthcare using AI deep learning neural networks to predict compliance behavior in a community and healthcare delivery performance.” Kunjungan ini juga menjadi kesempatan berharga untuk merefleksikan dinamika kemitraan, mengkaji pendekatan inklusif, dan mendalami bagaimana penelitian diterjemahkan menjadi dampak nyata.


Pada hari pertama, 7 Agustus 2025, tim KONEKSI terlibat dalam diskusi intensif bersama para mitra konsorsium, yaitu Summit Institute for Development (SID), Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) dari Australia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Mataram (UNRAM). Sesi ini berfokus pada penguatan koordinasi dan kolaborasi. Tim SID memberikan pembaruan terbaru mengenai implementasi proyek, termasuk progres, tantangan, dan strategi yang telah diambil. Diskusi juga mengeksplorasi potensi uptake temuan penelitian serta mengidentifikasi key challenges dan merumuskan strategi bersama. Hari itu diakhiri dengan perkenalan infrastruktur SID dan briefing untuk kunjungan lapangan keesokan harinya.
Secara rinci, infrastruktur digital SID mencakup:
Health Communication (WhatsApp API dan Call Center): Memungkinkan komunikasi yang cepat dan terintegrasi antara tim proyek dengan Posyandu, Puskesmas, dan masyarakat. Penggunaan WhatsApp API memfasilitasi pengiriman informasi, pengingat, dan tindak lanjut secara otomatis, sementara Call Center berfungsi sebagai pusat layanan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan langsung.
Dynamic Worker Support (DWS): Merupakan tulang punggung operasional yang memberikan dukungan secara fleksibel kepada para tenaga kesehatan di lapangan. Melalui platform ini, petugas dapat menerima panduan, materi edukasi, dan dukungan lainnya secara real-time, yang sangat krusial dalam implementasi program di berbagai lokasi.
Standar Data FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources): SID mengadopsi FHIR sebagai standar pertukaran data kesehatan yang memastikan data terstruktur dengan baik, interoperable, dan aman.



Pada hari kedua, 8 Agustus 2025, tim KONEKSI melakukan kunjungan lapangan ke Posyandu Tanak Beak Timur, Narmada. Kunjungan ini memberikan gambaran langsung implementasi proyek di masyarakat. Tim mengamati praktik team-based care dan integrasi tools digital (DWS, KuApss), termasuk pemanfaatan AI, untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak. Hal ini menunjukkan bagaimana penelitian yang dilakukan SID dan mitranya dapat diterjemahkan menjadi dampak nyata.
Kunjungan ini menghasilkan beberapa pembelajaran penting. Pertama, sinergi antara SID dan mitra konsorsium semakin kuat, dengan praktik-praktik efektif yang mendukung kemitraan yang setara dan berkelanjutan. Kedua, pendekatan gender, disabilitas, dan inklusi sosial akan terus diimplementasikan dalam proyek ini. Ketiga, kunjungan ini memperjelas bagaimana penelitian bisa diterjemahkan menjadi dampak yang signifikan di tingkat Posyandu, Puskesmas, dan pemerintah daerah. Keempat, hubungan antara SID dan pemangku kebijakan perlu terus dilakukan secara kolaboratif dan aktif untuk membangun program yang berkelanjutan. Terakhir, penggunaan awal AI untuk mendukung tenaga kesehatan di garis depan menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan primer.
Secara keseluruhan, kunjungan KONEKSI ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut dan membuka jalan bagi pemanfaatan yang lebih luas, termasuk dalam kerja sama Indonesia-Australia yang sedang berlangsung atau direncanakan.
Testimoni yang disampaikan oleh perwakilan dari KONEKSI Partnership semakin menguatkan hasil positif dari kunjungan ini. Noviana Noor Aisyiah, Senior Partnership Coordinator KONEKSI, membagikan kesannya yang mendalam, menegaskan bahwa kolaborasi riset ini tidak hanya solid secara teknis, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai kemitraan yang setara, inklusi sosial, dan relevansi dampak bagi masyarakat.
“Kami melihat bahwa kemitraan riset yang dijalin sangat kuat dan menjanjikan. Timnya punya latar belakang dan keahlian yang beragam, sehingga kolaborasinya sangat multidisiplin. Kami juga mengapresiasi bagaimana prinsip kesetaraan diterapkan, memastikan setiap individu punya kontribusi yang sama.
Selain itu, proyek ini sudah sejalan dengan prinsip-prinsip GEDSI yang kami anut, terutama dalam hal gender dan inklusi sosial. Dari sisi dampak, proyek ini sangat relevan. Upaya digitalisasi kesehatan, khususnya untuk layanan ibu dan anak, sangat penting untuk menjawab prioritas pemerintah. Kami juga melihat tim ini berhasil membangun hubungan yang kuat baik di tingkat nasional maupun provinsi.
Secara keseluruhan, kami sangat senang dan terkesan dengan apa yang kami lihat hari ini. Semoga risetnya terus berhasil. Jika ada tantangan, kami dari KONEKSI siap untuk mendukung!"





Komentar